Perintah interpreter (atau shell) bisa menjadi kontak pertama pengguna dengan komputer, dan mereka haruslan lebih bersahabat. Kebanyakan dari mereka menggunakan skrip inisiasi yang memungkinkan konfigurasi kebiasaan mereka (pelengkapan otomatis, teks sapaan, dll.).
bash
, standar shell, gunakan skrip inisiasi /etc/bash.bashrc
untuk shell “interactif”, dan /etc/profile
untuk shell “login”.
Untuk bash
, sebaiknya aktifkan “pelengkapan otomatis” dalam berkas /etc/bash.bashrc
(dengan menghapus komentar beberapa baris).
Sebagai tambahan skrip umum ini, setiap pengguna dapat membuat ~/.bashrc
dan ~/.bash_profile
mereka sendiri untuk mengonfigurasi shell mereka. Perubahan paling umum ialah penambahan alias; merupakan kata yang secara otomatis diganti dengan eksekusi sebuah perintah, membuatnya lebih cepat menjalankan perintah tersebut. Misalnya, Anda dapat membuat alias la
untuk perintah ls -la | less
; kemudian Anda hanya perlu mengetik la
untuk melihat isi direktori secara rinci.
Pengaturan variabel lingkungan standar merupakan elemen penting dari konfigurasi shell. Membiarkan variabel spesifik ke sebuah shell, sebaiknya disimpan dalam berkas /etc/environment
, karena dia digunakan oleh berbagai program untuk menginisiasi sesi shell. Variabel khususnya ditentukan di sana termasuk ORGANIZATION
, di mana biasanya berisi nama perusahaan atau organisasi, dan HTTP_PROXY
, di mana menunjukkan ada tidaknya dan lokasi sebuah proxy HTTP.